by admin

Download Film Crazy Little Thing Called Love Bluray 720p

  1. Crazy Little Thing Called Love Tagalog
  2. Crazy Little Thing Called Love Lyrics
  3. Crazy Little Thing Called Love

Ada yang bilang masa-masa SMU adalahmasa-masa terbaik dalam hidup kita. Masa-masa dimana kita belajar mengenal arti sebuah persahabatan sejati. Masa-masa dimana gejolak hormon pubertas mengiring kita untuk mulai tertarik dengan lawan jenis, merasakan sensasi yang orangtua kita biasa menyebutnya dengan istilah ‘Cinta Monyet”. Yup, mungkin kurang lebih seperti itu juga yang dialami Nam (Pimchanok Lerwisetpibol). Nam bisa jadi mewakili sebagian dari kita, siswa/siswi yang menempati kasta terbawah dalam urusan penampilan. Sungguh iri rasanya melihat bagaimana perfilman Thailand mampu berkembang dinamis dengan sangat baiknya akhir-akhir ini. Jika sedekade lalu negeri gajah putih ini hanya mampu berbicara banyak melalui sugguhan horror dan aksi baku hantamnya.

Crazy Little Thing Called Love - Bluray Download Crazy Little Thing Called Love / First. So to update our Movie Database we will post a new movie everyday when we.

Crazy Little Thing Called Love Tagalog

Queen

Crazy Little Thing Called Love Lyrics

  1. Download A Little Thing Called Love English Subtitle - YIFY YTS Subtitles.
  2. Film Bluray Film Bluray Barat. Crazy Little Thing Called Love (2012). Download Bad Genius (2017) BluRay 720p Subtitle Indonesia. Yes or No (2010) Bluray Sub Indo.

Selanjutnya menurut blog Namun seiring dengan berjalannya waktu, perlahan namun pasti kini sienas-sineas mereka mulai berani menggeser halauan ke type komedi romantis atau biasa kita sebut romcom yang notabene masih tergolong baru disana, lihat saja Bangkok Visitors Love Tale (2009) atau Hi there Unknown person (2010). Kembali ke Crazy little Issue Called Love. Jujur saja film besutan duo sutradara Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn dan Wasin Pokpong ini sama sekali tidak menawarkan premis baru.

Crazy Little Thing Called Love

Tema ‘Cinderella story‘, ‘ from nothing at all to something‘ atau apalah anda menyebutnya yang kemudian dibalut dengan aroma percintaan remaja jelas bisa dibilang usang, banyak ditemui di puluhan judul film Movie, bahkan lihat saja sinetron-sinetron ‘tercinta' kita. Lantas apa yang kemudian menjadikan film ini masih begitu enak untuk dinikmati oleh penontonnya, khususnya buat mereka em virtude de penonton muda? Jujur saja saya kurang begitu bisa menikmati paruh pertama film ini.

Selain kelewat cheesy tidak ada sesuatu yang terlampau istimewa, disini, termasuk guyonan-guyonannya yang hanya mampu membuat saya sedikit tersenyum simpul. Apalagi momen transformasi Nam yang seharusnya bisa lebih didramatisir, ternyata hanya lewat begitu saja, sampai-sampai memaksa saya harus menekan tombol rewind kalau-kalau saya tertinggal menyaksikan momen menarik tersebut. Tapi bagaimanpun saya harus mengacungan jempol pada em função de tim make-up yang sanggup membuat wajah cantik Pimchanok Lerwisetpibol bisa menjadi sedekil itu. Menginjak paruh kedua bisa dibilang segalanya menjadi lebih baik. Ya, memang kisah terkesan menjadi lebih serius dan melankolis, meninggalkan segala kelucuannya dibelakang.

Mengajak em função de penontonnya untuk turut melebur dalam kegundahan yang dirasakan Nam kepada Chon. Tidak peduli jika Nan sudah berhasil tampil sempurna dari segi fisik, toh tidak membuat kisah cintanya menjadi lebih mulus, karena bagaimanapun Nan tetap adalah Nan, gadis lugu yang masih belajar bagaimana merasakan cinta. Menariknya lagi meskipun pada akhirnya kisah cinta ini akan berakhir seperti yang sudah diduga, namun Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn dan Wasin Pokpong sepertinya tidak ingin mengakhirinya menyudahinya begitu saja dengan menyelipkan kejutan manis nan sentimentil di penghujung kisahnya.